| ||||
Berbicara tentang sejarah Hanami, kebiasaan perayaan ini dipengaruhi oleh tradisi raja-raja Cina yang gemar menanam pohon plum di sekitar istana mereka. Di Jepang, para bangsawan pun mulai menikmati bunga Ume (plum). Pada abad ke-8 atau awal periode Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser mulai bergeser, dari bunga plum ke bunga sakura.
Dikisahkan pula bahwa RajaSaga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenen di Kyoto. Para bangsawan pun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petanimasa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untukmenikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa membawa bekal untuk makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat Jepang dan telah diterima sebagai salah satu kekhasan bangsanya. Cara masyarakat Jepang ber-Hanami Pada saat perayaan hanami, semua orang berkumpul di bawah rindangnya pohon sakura untuk makan dan minum bersama sambil bernyanyi dan menari sepanjang malam. Umumnya mereka membawa makanan yang dipersiapkan sendiri dari rumah (bento). Namun ada juga yang membeli dari penjual makanan di tempat acara hanami berlangsung.
Oleh karena di kebun, para pengunjung banyak menggelar tikar di sepanjang jalan di bawah pohon sakura. Di sana mereka makan dan minum bersama. Tak jarang sampah yang dihasilkan sangat banyak dan menggunung.
Dalam perayaan hanami saat ini, terjadi sedikit pergeseran. Jika orang-orang tua menari-nari dengan gaya tradisionalnya, ada kalangan muda yang berjingkrak-jingkrak dengan musik kerasnya. Suasana pun menjadi hingar-bingar. Satu hal lagi yang tak bisa dielakkan yaitu kebiasaan meminum sake, bahkan sampai mabuk. Jika sudah begini, tak jarang terjadi keirbutan karena mabuk dan salah pengertian. Nah, jika sahabat wisata muslim Jepang ingin menikmati hanami, bisa memilih tempat yang dirasa tepat dan nyaman dari gangguan-gangguan tersebut. Hanami dan loyalitas tradisi Perayaan Hanami berupa acara perayaan untuk melihat bunga sakura, bunga khas yang menjadi ikon negeri Matahari Terbit ini. Perayaan hanami merupakan satu dari beberapa perayaan tahunan di negara Jepang yang diselenggarakan pada musim semi, tepatnya pada bulan April.
Adanya tradisi ini memang cukup menarik perhatian. Di negara maju seperti Jepang, terdapat perayaan untuk menyambut mekarnya bunga sakura. Memang, bisa jadi bukan bunga sakura itu sendiri yang menjadi poin penekanan perayaan ini, melainkan datangnya musim semi yang hangat dan bersahabat untuk melaksanakan segala aktivitas. Hanya saja, musim semi di Jepang memang identik dengan muncul dan mekarnya bunga sakura. Nah, suasana seperti ini yang kelihatannya tidak terlihat menonjol di daerah tropis Indonesia.
Perayaan semacam ini mungkin tidak bisa kita jumpai di negara-negara lain, yang menakjubkan adalah masyarakat Jepang tetap melestarikan budaya hanami, meskipun di era modern ini banyak pilihan tempat untuk bersantai bersama keluarga, misalnya dengan pergi ke tempat karaoke. Pada saat-saat mekarnya bunga sakura, masyarakat Jepang tetap memilih berkumpul dan bersantai bersama keluarga di bawah pohon sakura sambil menikmati keindahan bunga sakura. Kemajuan teknologi tidak lantas menggeser tradisi sederhana ini. Mereka lebih memilih untuk berkumpul bersama bersama keluarga dan sahabat dibandingkan kongkow-kongkow di tempat karaoke.
Konon, bunga sakura hanya mekar selama tujuh sampai sepuluh hari. Singkatnya masa ini memang tidak dilewatkan begitu saja oleh masyarakat jepang.
Secara umum, bunga sakura akan mulai bermekaran secara bertahap. Mekarnya bunga dimulai dari daerah selatan yang berudara lebih hangat, yaitu di pulau Okinawa. Selanjutnya, mekarnya bunga sakura akan merambat ke bagian utara yang berakhir di Hokkaido. Lokasi perayaan Hanami Oleh karena hanami hanya satu kali setahun diselenggarakan, rasanya memang sayang untuk dilewatkan. Lalu, tempat mana saja yang biasa digunakan untuk merayakan hanami? Jawabnya adalah Osaka Castle. Osaka Castle terletak di kota Osaka. Tempat ini termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami. Puri ini dikelilingi taman yang penuh dengan pohon cherry, plum, dan sakura yang berbunga indah saat musim semi.
Tak hanya di Osaka, tempat lain yang bisa digunakan untuk melihat bunga sakura beramai-ramai adalah sebagai berikut.
Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Inogashira (kota Musashino), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku). Prefektur Gifu: Kamagatani (kota Ikeda), Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara).
Prefektur Hyogo: Taman Akashi (kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya), Taman Istana Himeji (kota Himeji).
Prefektur Nara: Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama), Taman Nara (kota Nara).
Prefektur Osaka: The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo ’70 (kota Suita), Taman Istana Osaka (Osaka).
|
Jumat, 09 Januari 2015
Kebudayaan Asing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar