Tari Meliwis Putih
Bojonegoro adalah daerah yang kaya akan potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi yang bernilai dan dapat dikembangkan adalah potensi kebudayaan dan pariwisata. Khususnya kebudayaan dalam seni tari. Salah seni tari yang dapat dikembangkan adalah tari mliwis puith yang merupakan tarian khas Bojonegoro.
Tarian mliwis putih merupakan suatu karya tari garapan atau kreasi baru yang menggambarkan suatu gerak-gerik burung mliwis putih.tarian ini terangkat dari sebuah legenda kota Bojonegoro dimana burung mliwis putih adalah jelmaan Prabu Anglingdarma yang sakti mandraguna dan mengerti bahasa binatang.
Sedangkan gerak tari ini merupakan gerak bebas / lepas dari gerak anak-anak yang medium geraknya menggambarkan gerak burung mliwis putih yang sedang bermain di habitatnya.
Tari mliwis putih merupakan hasil karya cipta putra daerah Bojonegoro sendiri,yaitu bapak Agus Surya.beliau bertempat tinggal di desa Sumberarum,kec.Dander. beliau secara sengaja menciptakan tarian ini dan juga untuk melestarikan legenda Anglingdarma dari Bojonegoro. Tarian ciptaanya banyak dipentaskan desa maupun di kota, untuk perayan hari besar seperti HUT Bojonegoro,HUT kemerdekaan Indonesia, maupun tarian penyambutan. dan beliau juga mendapat banyak penghargaan dari hasil karya seni tari ciptaanya tersebut.
Tarian energik dan dinamis ini menggambarkan polah atau tingkah burung mliwis putih. Sebuah tarian kreasi yang indah gemulai dengan perubahan gerak yang dinamis dan ceria. Tarian ini cocok dipentaskan oleh remaja maupun anak-anak, karena tarian ini tergolong tari ceria.
Ide dari penciptaan tari ini adalah dari legenda Anglingdarma. konon ketika Prabu Anglingdarma yang hendak menemui istrinya ia menyamar sebagai burung mliwis putih untuk bisa masuk ke dalam istana, dan ia juga bisa mengerti bahasa binatang. legenda Anglingdarma yang sakti mandraguna ini terkenal sampai ke seluruh indonesia.
Pementasan tarian ini dapat dilakukan secara berkelompok maupun perorangan. Para penari menggunakan kostum berwarna putih dan selendang sayap putih yang menggambarkan seekor burung mliwis putih.musik yang menjadi iringanya adalah musik tradisional.
Pada saat pementasan tarian mliwis putih secara berkelompok ini, perlu adanya kekompakan antara para penari. Hal itu dikarenakan karena kekompakan tersebut akan memperindah suatu pementasan tarian. Dan tarian in I juga memerlukan suatu gerakan serempak dan kompak, sehingga para penari harus berusaha menyelaraskan gerakan tarinya.
Gerakan yang ditarikan ini meliputi gerakan yang menggunakan gerakan leher serta keluwesan dari gerakan tangan para penari. Gerakan leher adalah gerakan yang paling banyak diulang. Gerakan ini menggambarkan seekor burung yang memangsa makanannya. Dan juga sering dilakukan gerakan tangan mengepak yang di ulang secara periodik yang menggambarkan burung mliwis putih yang sedang terbang.
Tarian ini seperti halnya dengan tarian trdisional pada umumnya yang memiliki aturan hitungan dan olah gerak yang teratur. Tarian ini dapat dijadikan sebuah hiburan bagi para penonton karena keindahan gerakanya.dan tarian ini mudah di pelajari anak-anak karena memilki olah gerakan yang tidak terlalu rumit.
Tarian ini merupakan tarian yang langka,karena masih tergolong tari kreasi baru.belum banyak sanggar di Bojonegoro yang mengusung tarian ini. apabila tidak suatu usaha yang bertujuan melestarikanya,tidak di pungkiri lagi tarian yang berpotensi menjadi tarian ikon kota ini, akan hilang dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya upaya baik dari pemerintah daerah maupun para generasi muda. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan tarian ini adalah dengan cara mengajarkannya kepada anak-anak sejak usia dini.Misalnya saja tari mliwis putih ini diajarakan pada murid-murid SD yang ada di daerah Bojonegoro. Selain itu perlu juga diadakan pementasan rutin tarian mliwis putih secara masal seperti yang pernah dilaksanakan pada tahun 2003 pada saat Bupati Santoso.hal itu juga bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata bagi daerah Bojonegoro. Dengan adanya hal tersebut maka akan menjadikan pendapatan musiman bagi pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro, sehingga secara tidak langsung pembangunan finansial kota Bojonegoro dapat ditingkatkan lagi.
Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah diadakannya suatu kompetisi atau perlombaan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat para generasi muda Bojonegoro dalam bidang tari,khususnya tari mliwis putih ini. Dan juga sebagai ajang orientasi kota Bojonegoro kepada daerah-daerah luar,sehingga dapat menunjukan bahwa Bojonegoro juga merupakan daerah yang kaya akan potensi selain potensi nonmigas.
Usaha Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang mungkin di lakukan adalah dengan mencantumkan tari mliwis putih sebagai tarian asli Bojonegoro,Dengan kata lain tarian ini dapat dipatenkan. Sehingga tidak ada insiden perebutan kebudayaan yang marak saat ini. Dan juga pemerintah pusat yang kurang memberikan perhatian kepada tari mliwis putih yang jelas-jelas merupakan tari kreasi putra bangsa.
Tari mliwis putih merupakan tarian khas kota bojonegoro yang menggambarkan gerak gerik burung mliwis putih, Dan juga merupakan sebuah hasil karya cipta putra daerah. Gerakanya yang dinamis dan ceria cocok di pentaskan oleh penari anak-anak atau remaja. dan dapat dijadikan sebagai aset keunggulan lokal kota Bojonegoro.
Tarian yang menjadi aset keunggulan lokal ini harus dilestarikan keberadaanya dengan didirikanya sanggar-sanggar tari di bojonegoro yang mengajarkan subyek tarian mliwis putih,sehingga tari mliwis putih dapat menjadi sebuah tradisi seperti halnya tarian di langen tayub dan tari-tarian yang lainya.atau tarian mliwis putih ini dapat dijadikan sesuatu yang wajib ajarkan disetiap sekolah mulai SD,SMP, sampai SMA. Dan juga merupakan sarana pariwisata yang berpotensi bagi kota Bojonegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar